Berbicara tentang asal-usul Suku Jawa, mau tidak mau harus bicara tentang sebuah kerajaan kuno yang ada di tanah Sunda. Nama Kerajaan Sunda tersebut adalah kerajaan Salaka Nagara yang diyakini oleh para pakar sejarah sebagai kerajaan pertama di Nusantara yang berbasis di Bogor-Bekasi.
Kerajaan Salaka Nagara sendiri telah ada sejak abad ke-2 dengan Jaya Singawarman sebagai pendiri sekaligus Raja pertama. Anak-cucu dan keturunan orang-orang dari zaman kerajaan Salaka Nagara - zaman Kerajaan Taruma Nagara, sampai zaman Kerajaan Sunda-Galuh kemudian menyebar ke wilayah Jawa bagian tengah dan timur. Salahsatunya adalah Raden Sanjaya, beliau merupakan orang Sunda yang mendirikan kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan, Mojokerto.
Banyak sekali nama-nama daerah di JATENG dan JATIM memakai nama yang berasal dari bahasa Sunda.
Contoh Nama Daerah:
- Banyu-mas/air yang jernih/berwarna keemasan.
- Dataran tingi Dieng/Dyang/Hyang/tempat para Karuhun/leluhur.
- Ci-lacap/Lecep/Nyelecep/Air yang sangat sejuk.
- Tegal/kebun yang luas.
- Brebes/Nga-Berebes/Tanah yang sangat basah.
- Banyuwangi/Air yang wangi/Air yang mendamaikan.
- Dan masih banyak lagi…
Bahkan, menurut pembagian linguistik oleh Dyen (1965), bahasa Jawa berasal dari bahasa Sunda.
Dalam bahasa Jawa jadul dan bahasa Bali jadul pun terdapat kata Sunda, dengan pengertian: bersih, suci, murni, tak tercela (Wikipedia: Suku Sunda.)
Sekitar 1500 tahun yang lalu, penghuni Pulau Jawa memakai bahasa yang sama yakni bahasa Sunda. Kemudian muncul dialek Sunda-Jawa yang kemudian muncul sebagai
bahasa Jawa itu sendiri.
Banyak sekali bahasa Jawa yang berasal dari bahasa Sunda.
Contoh Bahasa:
Bahasa Sunda dan Jawa
- Hideung = Ireng
- Kaula = Kulo
- Manawi = Manawi
- Nagara = Negoro
- Gawe = Gawe
- Maneh/Nyaneh = Maneh
- Hakan = Mangan
- Jalu = Jalu
- Mulih = Mulih
- Hatur Nuhun = Matur Nuwun
- Raja = Raja
- Prabu = Prebu/Probo
- Punggawa = Penggowo
- Mangku/Pangku = Mangku
- Nyawa = Nyowo
- Dinata = Dinoto
- Kusuma = Kusumo
- DST…
Sampai saat ini pun masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur masih memiliki kebiasaan suka memodifikasi sebuah kata menjadi berakhiran ‘O’. Sama seperti orang Betawi, yang suka memodifikasi sebuah kata menjadi berakhiran ‘e’ (Kemane, aje, mengape.)
Contoh bahasa/kata yang dimodifikasi oleh masyarakat Suku Jawa:
- ‘Desa’ menjadi deso atau NDESO.
- ‘ Apa’ menjadi ‘OPO’/Opo maneh..? :D
Sejatinya, kata ‘Desa’ dan ‘apa’ itu merupakan bahasa Melayu Riau (Sumatera.)
Lantas, sekarang ini yang disebut Suku Jawa umumnya mendiami provinsi Jawa Tengah (kecuali JATENG bagian barat) dan Jawa Timur. Serta memiliki garis keturunan dan silsilah yang terkait dengan masyarakat kerajaan Sunda.
Dalam soal bahasa, Suku Jawa mamakai bahasa Jawa (Bahasa hasil modifikasi) sebagai bahasa mereka. Dalam soal agama, mayoritas suku Jawa memeluk Islam. Karakter orang Jawa umumnya ramah-ramah, tidak blak-blakan, tenang, dan suka bercanda (Jikalau sesama Suku Jawa.)
Bahkan, Raja Malaysia pun Tengku Putri Anis Raja Saz mengakui bahwa mereka adalah keturunan Sunda. “Raja-raja Malaysia terdahulu merasa satu keturunan Sunda Besar, sebelum masa kolonial.”
Sumber Utama:
- Buku karya Prof. Arysio Santos: The Lost Continent Finally Found, yang membongkar fakta bahwa Kepulauan Sunda (Asia Tenggara) adalah sisa dari benua Atlantis yang tenggelam.
- voaindonesia.com: Situs Gunung Padang Cianjur sebagai pusat Peradaban Dunia.
- gunsenpai.com: Salaka Nagara, Kerajaan Pertama di Nusantara
- Wikipedia: Kebudayaan Sunda merupakan kebudayaan tertua sekaligus sumber kebudayaan Nusantara.
SH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar